Kanit Reskrim Polsek Tanjungpriok, Iptu Mulyana mengungkapkan, sesaat setelah mengamankan Salim, ia didatangi oleh dua orang yang mengaku kakak dan paman Dondon. Mereka adalah Sri Miasih (35) dan Matsani (61). Keduanya mengetahui kabar Dondon setelah menyaksikan berita di televisi soal orang mati hidup kembali.
"Namun sebelum dipertemukan dengan Romdoni atau Dondon yang sebelumnya diduga sebagai Salim, dua orang ini menyebutkan ciri-ciri Romdoni. Antara lain bekas luka bakar di paha kanan, bekas luka di bibir, dan bekas luka di sikut kiri. Setelah dicek ternyata ciri-ciri yang disebutkan itu benar," ungkap Mulyana, Jumat (29/1).
Bahkan saat kedua orang yang mengaku kakak dan paman ini dipertemukan dengan Romdoni, mereka saling mengenal. Makanya disimpulkan bahwa mereka adalah keluarga Romdoni. Sehingga pihak kepolisian mengijinkan mereka untuk membawa Romdoni ke rumahnya di Kampung Bambu Apus Pamulang Ciputat Tangerang, tadi malam.
Dengan begitu, maka pihak kepolisian tidak perlu lagi melakukan test DNA maupun menggali kubur milik Salim, demi memastikan kebenaran kabar yang sempat menghebohkan pada Kamis (28/1) kemarin.
Sekadar diketahui, Romdoni alias Dondon adalah anak bungsu dari pasangan Muhammad Saibi dan Sa`ani. Kedua orangtuanya itu sudah meninggal. Ia juga sudah dua tahun menghilang.
Penuturan pamannya, lanjut Mulyana, Dondon memiliki kegemaran suka melompat naik jika melihat mobil bak terbuka. Mungkin karena kebiasaan itu, Dondon terbawa oleh mobil bak terbuka dan hilang selama dua tahun.
Sebelumnya Dondon sempat dititipkan di panti sosial oleh keluarganya di Kalideres, Jakarta Barat selama 3 bulan. Namun karena tak ada perkembangan, maka Dondon dibawa pulang ke rumah tahun 2008. Tak lama setelah itu, remaja tersebut menghilang.
Sementara, Bunyamin (70) dan Kasinah (69) orangtua Salim yang sebelumnya menganggap Dondon adalah anaknya yang sudah meninggal dua tahun lalu hidup kembali, terlihat pasrah. Ternyata remaja itu bukanlah Salim, akan tetapi anak hilang putra dari pasangan Muhammad Saibi dan Sa`ani.
“Ya, sebenarnya antara percaya dan tidak karena wajahnya mirip sekali. Tak hanya itu, tingkahnya pun sama. Bahkan dia mengetahui seluruh yang ada di rumah, baik itu kamar mandi, tempat tidur, dan sebagainya,” jelas Bunyamin.
Warga Jalan Sungai Tirem, RT 10/08, No 118, Papanggo, Tanjungpriok, Jakarta Utara ini mengaku sempat gembira dengan kemunculan sosok yang mirip Salim tersebut. “Kami cukup senang dengan kehadirannya yang telah mengobati kerinduan mereka. Meskipun sudah tahu, Salim meninggal dunia karena sakit tifus,” katanya.
sumber: http://beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?idwil=0&nNewsId=37295
0 comments:
Post a Comment