Home » » Hanya Berbekal Facebook, Bisa Setubuhi Gadis Model ABG 14 Tahun

Hanya Berbekal Facebook, Bisa Setubuhi Gadis Model ABG 14 Tahun

Written By serizawa on Wednesday, 10 February 2010 | 18:30


korban facebook
Lagi-lagi Facebook jejaring sosial dunia maya yang sangat populer itu kini menjadi media yang disalahgunakan oleh penggunanya, seperti diberitakan di beberapa media masih beberapa hari terakhir ini. Seorang remaja putri beranjak dewasa alias ABG yang memiliki kenalan lewat FB ini dengan seorang remaja pria melakukan kopdar alias kopi darat (janjian ketemu di dunia nyata) dan akhirnya, yang lebih menghebohkan adalah pengakuan keduanya bahwa selama mereka kopdar dimana sempat menghilang dari pengetahuan orang tua mereka kedua remaja itu akhirnya melakukan hubungan badan layaknya suami istri hingga 3 kali. Sungguh membuat miris mendengarnya.

Para orang tua harus begitu mengerti seberapa berpengaruh dampak negatif dari internet dan pergaulan bebas pada anaknya

Para orang tua harus begitu mengerti seberapa berpengaruh dampak negatif dari internet dan pergaulan bebas pada anaknya

Adapun kronogis kejadian tragis dan membuat kita semua tercengang itu sebagai berikut:

Marietta Nova Triani yang berusia 14 tahun menghilang di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Serpong, Tangerang. Ada kemungkinan dia diculik, dilarikan pacarnya, atau minggat bersama kenalannya difacebook.

Nova merupakan putri ketigapasangan Heri Kistiono-Ny Tri. ABG bertinggi badan 150 cm ini saat meninggalkan rumah mengenakan kaus berwarna abu-abu tua dan bercelana pendek berwarna krem, serta sepatu kanvas warna hitam bercorak tutul-tutul putih.

Keluarga Nova sendiri tinggal di Perumahan Megarsari Permai Blok E No 2, Sidoarjo, Jawa Timur. Karena ada kerabat yang menikah, Nova bersama seluruh anggota keluarganya tinggal di rumah saudaranya di Cluster Alamanda Blok L No 14, BSD.

Hari Jumat, Nova bersama orangtuanya mengunjungi rumah pamannya yang jadi anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan di Tanahkusir, Jakarta Selatan. Mereka mengadakan pertemuan terakhir sebelum menghadiri resepsi pernikahan esok harinya, tepatnya Sabtu 6 Februari.

Pada saat Nova berada di Tanahkusir, datang seorang remaja pria, yang diduga bernama Arie Power. Dia tidak masuk ke rumah, melainkan hanya menunggu di depan. Melihat pujaan hatinya datang, Nova langsung menghampirinya dan bercengkerama. Ternyata pertemuan itu tidak disukai oleh ibunda Nova.

“Begitu Nova masuk, mamanya langsung marah, dan mereka ribut,” ucap Herbuningsih, tante Nova.

Pada saat acara pernikahan kerabatnya berlangsung, Nova didaulat menjadi penerima tamu. Namun selama itu dia sibuk ber-SMS dengan seseorang. Acara pernikahan itu berlangsung pukul 11.00-17.00.

“Setelah acara itu kami, keluarga besar, berkumpul di rumah adik saya di BSD. Ketika kami lagi berkumpul, sekitar jam 18.30 datang tiga remaja, yang salah satunya Arie Power itu. Mereka naik motor. Mereka juga tidak masuk, hanya di luar, sambil menunjuk?nunjuk ke rumah ini,” ucap Herbuningsih.

Seketika itu juga, Nova keluar dan menemui tiga remaja tersebut. Sesaat kemudian, Nova kembali masuk dan keluar lagi dengan membawa tas berwarna cokelat. Karena suasana rumah sedang ramai, pihak keluarga tidak memperhatikan kepergian Nova. Keluarga baru tersadar sekitar jam 20.00, ketika orangtua Nova, Heri Kristiono, mencari sang anak.

“Telepon genggamnya terus dihubungi, tapi tidak ada jawaban karena dalam posisi mati. Kami semua jadi panik, karena sudah ditunggu hingga larut malam dia tidak juga pulang. Akhirnya kami mencari dia sampai ke Ancol, tapi tidak ketemu. Pokoknya kami tidak bisa tidur,” tutur Herbuningsih.

Sejak itulah Nova dinyatakan hilang oleh pihak keluarga. Pencarian dilanjutkan pada Minggu (7/2) ke sejumlah pusat perbelanjaan, baik yang ada di kawasan Serpong maupun di Jakarta. Upaya itu juga nihil. Sampai akhirnya pihak keluarga melapor ke Polsektro Serpong, Senin siang.

Menurut Benedikta (15), sepupu Nova, Arie dan Nova berkenalan di facebook. Sambil menunjukkan akun facebook milik Nova, Benedikta mengatakan bahwa Nova berniat menikah pada usia 17 tahun. Di akun facebook-nya, Nova menulis statusnya dengan kalimat “sudah menikah dengan Arie Power”. Begitu pula pada akun Arie, dengan status yang sama.

“Kata Nova, Arie itu anak kelas 2 SMA 24 di Tangerang. Arie anak band,” ujarnya.

Kapolsektro Serpong AKP Budi Hermanto saat dihubungi mengatakan bahwa pihaknya belum bisa bertindak karena pihak keluarga Nova belum melapor secara resmi.

“Ini delik aduan, sehingga kami baru bisa bertindak setelah ada laporan resmi. Sejauh ini pihak keluarga hanya datang melapor, sambil minta tolong menyebar foto Nova di berbagai tempat,” ucap Budi.

Sampai semalam, orangtua dan kerabat Nova sudah berkeliling Jabodetabek untuk mencarinya. Dari Bekasi, orangtua Nova menuju RSCM di Salemba karena ada info bahwa Nova dirawat di sana. Tapi hasilnya juga nihil dan foto Nova pun dititipkan ke petugas administrasi RSCM.

Ayah Nova, Heri Kristiono, begitu gelisah setelah berhari-hari mencari putrinya tanpa hasil. Ia sangat khawatir dengan kondisi Nova setelah tiga hari hilang. Kalau toh ada yang meminta tebusan, ia rela memenuhinya asalnya anaknya selamat.

Marietta Nova Triani yang berusia 14 tahun akhirnya ditemukan setelah menghilang tiga hari. Nova ternyata dibawa pergi—atau ikut pergi—oleh kenalannya di Facebook, Ari Power, sejak Sabtu (6/2). Dalam pelarian, Nova tiga kali berhubungan badan dengan Ari.

Ari atau Ari Power merupakan nama beken di akun Facebook. Nama sebenarnya remaja berusia 18 tahun itu adalah Feb Ir. Baru tiga bulan dia berkenalan dengan gadis ingusan itu lewat Facebook. Baru sekali pula bertemu, tapi mereka sudah berhubungan layaknya suami-istri.

Saat ditangkap polisi Senin (8/2) petang, Nova dan Ari tengah berduaan di kawasan Jatiuwung, Tangerang. Tim kepolisian yang dipimpin Kompol Audie Latuheru dan AKP Danang D Kartiko turun tangan setelah setelah orangtua Nova, Heri Kristiono, melaporkan anaknya hilang ke Polsektro Serpong.

Senin malam hari, Nova langsung dibawa ke Rumah sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk menjalani visum. Baru pada Selasa (9/2) sekitar pukul 01.50 Ari dan Nova dibawa ke Mapolda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan. Ari memakai kaus putih dan celana jins biru, sementara Nova memakai rok batik dan atasan hitam. Nova menutupi mukanya dan menangis sesenggukan saat tiba di mapolda. Awalnya mereka diperiksa di Ditreskrimum tapi kemudian dipindahkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA).

Kemarin pukul 17.25, Ari dibawa ke Polda Banten dengan mobil Kijang LGX bernopol 1123 QZ. Ari mengenakan kaus putih dibalut jaket cokelat dan celana pendek warna krem. Dia masuk ke mobil sambil menutupi kepalanya dengan jaket.

“Karena lokasi kejadiannya masuk wilayah Banten, dia kami bawa untuk ditahan di sana,” ucap Kanit PPA, Kompol Murnila.

Lima menit kemudian disusul Nova yang keluar dari ruang pemeriksaan, untuk pulang. “Sudah diperbolehkan pulang,” kata Heri Kristianto, ayah Nova.

Kepala Satuan Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Nico Afinta mengatakan, kedua remaja itu suka sama suka atau bisa dibilang saling cinta. Meski sudah tiga kali menyetubuhi Nova, Ari belum bisa dijerat dengan pasal pemerkosaan. Sebab, polisi belum bisa menemukan unsur paksaan.

Namun, Ari ditetapkan sebagai tersangka dengan Pasal 332 KUHP tentang perbuatan membawa kabur anak di bawah umur tanpa seizin orangtuanya. Remaja drop out SMA itu juga dijerat Undang-Undang No 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Boy Rafli Amar, mengatakan Ari dan Nova berkenalan di jejaring sosial Facebook sejak November 2009. Dari chatting, keduanya melanjutkan hubungan lewat telepon dan saling kirim SMS.

Pada hari Jumat di kediaman pamannya yang menjadi anggota DPR, Nova untuk pertama kalinya ditemui Ari. Esok harinya, Nova menghilang hingga ditemukan Senin.

Nova sendiri bersama orangtuanya tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur Mereka datang ke Jakarta sejak pekan lalu untuk menghadiri resepsi pernikahan kerabatnya.

“Jadi kemarin itu merupakan pertemuan pertama kali. Selama dua hari, tersangka membawa korban ke rumah orangtuanya di Cijeruk, Serang, Banten. Ibu tersangka sempat keberatan karena putranya itu membawa seorang anak gadis ke rumahnya,” papar Boy.

Ari merupakan anak pertama dari keluarga broken home. Ibu dan ayahnya bercerai. Dia juga putus sekolah dan hanya mengenyam bangku pendidikan sampai kelas 2 SMK di Tangerang.

Selain ke rumah ibunya di Serang, Ari juga membawa Nova ke rumah ayahnya, Fahrurozi, di Periuk, Kota Tangerang. Fahrurozi sendiri sehari-hari bekerja sebagai buruh pabrik.

Ari selalu nongkrong di warnet untuk bisa mengakses internet. Sebab, di rumah orangtuanya tidak tersedia komputer. “Di rumah saya, apalagi di rumah ibunya, tak ada komputer. Jadi dia selalu ke warnet,” kata Fahrurozi dalam wawancara dengan TVOne.

Fahrurozi ikut gelisah ketika Ari membawa anak gadis ke rumahnya pada Sabtu (6/2). Dia pun meminta Ari untuk memulangkan Nova karena takut dicari orangtuanya, tetapi gadis itu malah menangis.

“Saya tak tahu lagi di mana mereka karena pada hari Minggu mereka berdua sudah pergi dari rumah saya. Dari televisi saya baru tahu bahwa ternyata Ari membawa gadis itu ke rumah ibunya di Serang,” kata Fahrurozi.

Kekerasan seksual

Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait, mengatakan apa yang dilakukan Ari Power merupakan bentuk kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur. Ari jelas melanggar UU Perlindungan Anak. “Ancamannya bisa 5 sampai 15 tahun penjara,” kata Arist.

Fenomena yang dialami Ari dan Nova ini, kata Arist, merupakan bukti kecanggihan teknologi informasi dan jejaring Facebook. Menurut dia, Facebook berguna sebagai jejaring sosial namun banyak disalahgunakan oleh sebagian orang. Bahkan kecanggihan teknologi saat ini dimanfaatkan orang untuk modus-modus kejahatan.

Komnas PA mengimbau masyarakat, khususnya anak-anak remaja dan yang baru beranjak dewasa, agar tidak mudah percaya jika berinteraksi dengan seseorang di facebook. Orangtua juga diimbau untuk proaktif memberikan saran kepada anak- anaknya yang gemar main Facebook.

“Keluarga mesti ekstraperhatian kepada anak remajanya. Bagi anak remaja, bermain Facebook adalah sebagai tempat curhat karena kurangnya perhatian dari orangtua. Karena itu, orangtua zaman sekarang jangan sampai gagap teknologi, harus bisa memperhatikan pengaruh perkembangan kemajuan teknologi terhadap anaknya,” tutur Arist.

Semakin banyak deretan korban jejaring sosial berjatuhan, beberapa waktu lalu jaringan prostitusi yang menggunakan Facebook sebagai media menawarkan diri telah dibongkar, sekarang remaja belia juga menjadi korban lagi, akankah korban korban dampak negatif dari Facebook berjatuhan dimasa masa mendatang?

Haruskah semakin banyak lagi percecokan dan perceraian rumah tangga terjadi dipicu hubungan sosial via facebook yang disalahgunakan semakin banyak jumlahnya? tentunya hal ini dilema, karena kunci utamanya adalah para pelaku itu sendiri, meminjam istilah dua sisi pisau tajam, disatu sisi bisa begitu bermanfaat di sisi lain bisa menjadi pembunuh.

Seberapa pentingkah menggunakan Facebook dan jejaring sosial bagi kehidupan Anda?

sumber: http://ruanghati.com/2010/02/10/hanya-berbekal-facebook-bisa-setubuhi-gadis-model-abg-14-tahun/

0 comments:

Post a Comment