Setiap orang yang sudah kecanduan merokok pasti bertekad untuk berhenti. Walaupun pada kenyataannya itu sulit, kerahkan upaya berulang-ulang dengan melihat petunjuk-petunjuk cara berhenti merokok. Bila kambuh, jangan anggap itu sebagai kekalahan. Anggaplah itu sebagai pengalaman berharga, sebuah kegagalan kecil yang pada akhirnya akan mencapai tujuan.
Salah satu alasan untuk berhenti merokok adalah karena rokok membahayakan kesehatan dan kehidupan. Merokok telah dikaitkan dengan lebih dari 25 penyakit yang mengancam kehidupan. Misalnya, merokok merupakan kontributor utama pada sejumlah penyakit seperti serangan jantung, stroke, bronkitis kronis, emfisema, dan berbagai kanker, khususnya kanker paru. Berbagai penyuluhan dan seminar tentang cara berhenti merokok telah dilakukan, tapi jumlah perokok makin bertambah dari waktu ke waktu.
Tentu saja, seseorang mungkin telah merokok selama bertahun-tahun sebelum terserang salah satu penyakit ini. Sementara itu, merokok tidak membuat seseorang tampak lebih menarik. Iklan melukiskan bahwa merokok itu mewah dan sehat. Kenyataannya sangat berbeda. Merokok membuat napas tak sedap, dan gigi serta jari menjadi cokelat kekuningan. Bagi pria, rokok dapat mengakibatkan impotensi. Juga menyebabkan batuk dan napas terengah-engah. Selain itu, para perokok cenderung lebih cepat mengalami kerutan di wajah dan problem kulit lainnya. Berikut ini beberapa saran praktis cara berhenti merokok :
1.Meyakinkan diri bahwa berhenti merokok sama sekali tidak sia-sia. Buatlah daftar alasan untuk ingin berhenti, termasuk semua manfaatnya.
2.Analisis kebiasaan merokok dengan mencari tahu kapan dan mengapa harus merokok. Mungkin berguna jika mencatat di kertas, kapan dan di mana saja biasanya mengisap setiap batang rokok sepanjang hari. Ini akan membantu melihat sebelumnya situasi yang mungkin menggoda untuk merokok.
3.Pilihlah sebuah tanggal, dan tandai di kalender. Sebaiknya, pilihlah hari manakala Anda tidak akan terbebani oleh stres lain yang tidak perlu. Sewaktu hari itu tiba, berhenti merokok sama sekali,secara mendadak dan total.
4.Sebelum tanggal itu tiba, singkirkan asbak, korek api, dan pemantik. Cucilah semua pakaian yang dipunyai yang berbau asap tembakau.
5.Buatlah daftar teman sekerja, sahabat, dan keluarga yang mendukung serta memberikan dukungan moril terhadap upaya yang sudah dilakukan untuk berhenti merokok. Jangan takut meminta orang lain agar tidak merokok di dekat Anda.
6.Rencanakan kegiatan untuk tanggal itu. Melakukan kegiatan seperti pergi ke tempat-tempat dilarang merokok, seperti museum atau bioskop. Bisa juga berolahraga,berenang, bersepeda, atau berjalan jauh.
7.Selama beberapa minggu pertama yang sulit, santaplah makanan rendah kalori, dan minumlah banyak air. Ada yang terbantu dengan makan sayuran mentah sebagai camilan, seperti wortel atau seledri.
8.Lawanlah penalaran salah yang mungkin menggoda untuk merokok. Beberapa gagasan yang biasa muncul selama periode ini, ’Saya akan merokok hari ini saja, hanya supaya kesulitan ini bisa terlewati.’ ’Saya tidak punya kebiasaan buruk lain kecuali merokok!’ ’Tidak mungkin tembakau sejahat itu; ada perokok berat yang hidup melebihi 90 tahun.’ ’Biar bagaimanapun, akhirnya saya toh akan mati juga.’ ’Apa enaknya hidup ini tanpa tembakau?’
9.Jika sudah hampir menyerah, tundalah. Dengan menunggu sepuluh menit saja, hasrat yang kuat itu dapat padam. Adakalanya, gagasan untuk putus hubungan dengan rokok tampaknya terlalu sulit. Jika sudah merasa demikian, berkonsentrasilah untuk berhenti pada hari ini saja.
10.Yang tersulit adalah tiga bulan pertama, tetapi bahkan setelah itu harus sebisa mungkin menghindari para perokok dan situasi yang dapat menggoda untuk merokok.
11.Jangan menipu diri dengan berpikir bahwa bisa sewaktu-waktu merokok, sekalipun telah berhenti merokok selama setahun atau lebih.
12.Lawanlah godaan untuk mengisap ”sebatang saja”. Sebatang saja dapat dengan mudah diikuti sebatang lagi, dan dalam waktu singkat, semua kerja keras untuk berhenti pun sia-sia. Akan tetapi, jika mulai melemah dan ingin mulai merokok, tidak ada alasan untuk mencoba sebatang lagi. Jika kambuh, berhentilah lagi.
Jutaan perokok telah berhasil berhenti. Dengan tekad dan kegigihan, Apa yang tampaknya mustahil pasti bisa teratasi.
0 comments:
Post a Comment