Badan jalan lintas Sumatera (jalinsum) di Dusun Simpang Sumur, Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan longsor sedalam enam meter. Akibatnya arus lalu lintas dari Kalianda menuju Pelabuhan Bakauheni putus total.
Menurut Surianto warga di sekitar lokasi, jalan terputus sejak Selasa (9/2) dinihari sekitar pukul 02.30 WIB. Saat itu, badan jalan berlubang di tengah meski masih kecil. Ternyata lubang terus membesar karena mengalami longsor.
Sekitar pukul 6.00 WIB longsor makin membesar bahkan diameternya mencapai empat meter. Saat itulah kendaraan mulai tak bebas melintas dan harus antre satu-persatu. Pukul 07.30 WIB jalan akhirnya ditutup karena lubang semakin lama makin melebar dan dalam.
Pengamatan Tribun hingga pukul 12.00 WIB lebar lubang mencapai kurang lebih empat meter persegi dan kedalaman mencapai enam meter. Tanah terus bergerak ke dalam dan terlihat labil karena bercampur pasir.
Penyebab longsornya jalan yang merupakan kewenangan pemerintah pusat ini, diduga karena curah hujan tinggi. Hujan deras turun di kawasan ini satu hari sebelumnya. Kondisi ini diperparah dengan letak jalan yang banyak terdapat lembah yang digenangi air.
Peristiwa serupa pernah terjadi awal 2009. Tapi saat itu jalan hanya ditimbun dan kembali normal. Jalinsum di Desa Hatta saat ini terdapat tiga titik longsor yang cukup membahayakan pengendara. Ketiga titik itu, selalu berada di sebelah lembah yang digenangi air.
Akibat kejadian ini arus lalulintas untuk semua jenis kendaraan yang menuju Bakauheni maupun sebaliknya, dialihkan ke jalur lain. Dari arah Kalianda dialihkan ke Simpang Gayam, Kecamatan Penengahan. Jalan ini akan tembus di Simpang Lima jalan lintas pantai timur Kecamatan Ketapang.
Pengalihan jalur dipastikan membuat jarak tempuh ke Bakauheni akan bertambah lama. Biasanya dari Kalianda ke Bakauheni sekitar satu jam, maka dengan pengalihan jalur menjadi satu setengah hingga dua jam. Apalagi di sepanjang Desa Tetaan Kecamatan Ketapang yang memilik panjang sekitar delapan kilometer rusak parah.
Kapolres Lampung Selatan AKBP Muslim Siregar yang meninjau lokasi longsor menjelaskan, pihaknya sudah mengatasi lalu lintas dari Kalianda ke Bakauheni dengan mengalihkan jalur.
"Itu upaya kami dari Polres Lamsel yang lebih fokus pada arus lalulintasnya. Kami juga sudah mengirimkan surat ke dinas pekerjaan umum provinsi serta kementerian pekerjaan umum. Harapannya agar jalan ini segera diperbaiki karena merupakan salah satu jalan vital di pulau Sumatera," kata Muslim.
Tabrakan Beruntun
Akibat lubang besar menganga, sekitar pukul 07.00 WIB terjadi kecelakaan beruntun.
Truk fuso warna cokelat nopol BE 4567 AA yang mengangkut semen yang melaju dari arah Bakauheni menabrak truk fuso di depannya berwarna hijau nopol B 9723 O. Truk tanpa muatan tersebut itu pun menabrak truk didepannya lagi.
Ari supir truk tersebut melaju dengan kecepatan sedang. Tapi karena berada di jalan menurun dan menikung serta bermuatan berat maka laju kendaraan tidak bisa dihentikan. "Saya sudah mengerem dan mengoper perseneling gigi satu, tapi tidak bisa menghentikan kendaraan. Akhirnya saya menabrak truk di depan saya," kata Ari.
Meski mobil yang dikendarai rusak parah tapi Ari selamat dari peristiwa nahas itu. Begitu pun pengemudi truk hijau yang ditabrak tidak mengalami luka
sumber: http://anehbinunik.blogspot.com/2010/02/lubang-sedalam-6-meter-muncul-di-tengah.html
0 comments:
Post a Comment